Friday, October 20, 2017

Potensi Pariwisata di Kabupaten Bandung, khususnya kecamatan cangkuang



Potensi pariwisata di kecamatan Cangkuang

Cangkuang adalah salah satu dari kecamatan-kecamatan yang ada di kabupaten Bandung. Kecamatan Cangkuang memiliki tujuh desa diantaranya desa Ciluncat, Pananjung, Tanjungsari, Bandasari, Cangkuang, Jatisari, dan Nagrak.Cangkuang termasuk kecamatan yang memiliki banyak tempat rekreasi gratis, atraksi budaya,usaha perikanan air tawar, pertanian, dan tempat produksi usaha masyarakat. Hal tersebut menjadi andalan yang patut dijadikan satu tujuan wisata di kabupaten Bandung. Pengembangan industri pariwisata di wilayah Cangkuang mempunyai masa depan yang cerah, mengingat banyak potensi objek wisata alam, usaha perikanan air tawar, pertanian, tempat produksi usaha masyarakat, dan budaya yang pantas dijual di pasaran lokal maupun internasional. Untuk bisa menuju kecamatan Cangkuang bisa ditempuh satu jam setengah dari pusat kota Bandung. Untuk masuk ke wilayah Cangkuang, akses jalan sudah memadai dan bisa digunakan oleh kendaraan bermotor. Di kawasan Cangkuang terdapat tempat rekreasi yaitu bukit Panyaungan yang berada di perbatasan desa Nagrak dan desa Jatisari. Bukit ini bisa menjadi tempat relaksasi dengan biaya yang cukup murah.Tempat ini bisa ditempuh melalui  rute yang paling mudah bisa melalui jalan Banjaran-Kamasan . Di tempat ini terdapat saung untuk bersantai. Warga desa Nagrak selain memiliki usaha pertanian juga memiliki beragam kegiatan usaha .Selain menyediakan tempat rekreasi dan tempat perbelanjaan, masyarakat di kecamatan Cangkuang menyuguhkan atraksi budaya yaitu budaya kuda lumping yang sering diadakan ketika ada hajatan, sunatan, dan lain sebagainya. Masyarakat Cangkuang sering mengadakan atraksi budaya kuda lumping di sekitaran jalanten jolaya-Ciluncat, di jalan tersebut banyak masyarakat tumpah ruah untuk menyaksikan atraksi budaya tersebut meskipun sedikit menimbulkan kemacetan. Untuk dapat menarik perhatian wisatawan untuk mengunjungi kecamatan Cangkuang diperlukan peran serta dari semua pihak, baik itu pemerintah, generasi muda, masyarakat, pengusaha (pelaku industri pariwisata). Kita harus bersaing dengan teknologi. Memanfaatkan teknologi sebagai suatu kesempatan. Kita harus memanfaatkan hal-hal positif dari adanya globalisasi. Dalam Permenpan Nomor 83 tahun 2012 tentang pedoman Pemanfaatan Media Sosial Instansi Pemerintah menyatakan bahwa, penggunaan media social telah membentuk dan mendukung cara baru dalam berkomunikasi, berinteraksi, dan berkolaborasi. Caranya, kita bisa memanfaatkan sarana media sosial dalam mempromosikan tempat rekreasi, kebudayaan, dan tempat perbelanjaan di wilayah ini karena kebanyakan lapisan masyarakat Indonesia banyak meghabiskan waktu dengan membuka media sosial seperti facebook, twitter, instagram, BBM (Black Berry Messenger), youtube, whatsapp dan line. Promosi melalui media sosial bisa dalam bentuk pembuatan konten-konten yang menarik dan meng-upload gambar ke ranah dunia maya. Promosi melalui media sosial secara online jauh lebih luas ketimbang promosi wisata secara konvensional. Promosi ini lebih efektif dan tidak menelan biaya besar.
Jelas sekali bahwa smart people harus lebih unggul dari smartphone, khususnya bagi semua pihak, baik itu pemerintah, generasi muda, masyarakat, dan pengusaha (pelaku industri pariwisata) harus bisa memanfaatkan arus globalisasi ini menjadi hal yang positif. Kita bisa mempromosikan daerah Cankuang melalui pemanfaatan smartphone/handphone,  menggiatkan penggunaan media sosial.

No comments:

Post a Comment

Persamaan Bahasa Arab dengan Bahasa Indonesia

Persamaan Bahasa Arab dengan Bahasa Indonesia           Banyak dari kosakata bahasa Indonesia yang merupakan hasil serapan dari...