Tuesday, January 31, 2017

Contoh pendahuluan pada Penelitian



Analisisterjemahanpada film “Madagaskar 3”
(Kajiantentangprosedurdankriteriaterjemahan)
Oleh : FAUJI IMAMUL ARIFIN (3145040028)
BAB I
  PENDAHULUAN

1.1            LatarBelakang
Terjemahandapatdipahamisebagaisebuah proses penyampaianpesandalamsumberbahasatertentu yang ditransformasikankedalambahasalain agar dapatdipahamiolehparapembaca yang memahamibahasa target yang penerjemahinginkan.MenurutCatford (1969) Penerjemahanadalah “the replacement of textual material in one language by equivalent textual material in another language” (penggunaanbahasateksdalambahasasumberdenganbahasateks yang sepadandalambahasasasaran)
Terkadang orang menghadapikesulitandalammemahamiisiataumakna film-film barat yang menggunakanbahasaInggris.Dengandemikianpenerjemahansangatdiperlukanuntukpembuatanteksterjemahan (subtitle) film.Terjemahanbiasanyadigunakanuntukmentransferteksbahasasumbertertulisataulisankedalamtekssetara target secaratertulisataupunbahasasecaralisan. Secaraumumtujuanpenerjemahanadalahuntukmemproduksiberbagaijenisteks, termasuk agama, tekssastra, ilmiahdanteksfilosofis. Singkatnya, prosesmembuatteksterjemahan (subtitling) adalahjenisterjemahan film yang membantupenontonuntukmemahami film. Hal inididukungolehGambier yang mengatakanbahwa:
“Subtitling is one of two possible methods for providing the translation of a movie dilaogue, where the original dialogue soundtrack is left in place and the translation is printed along the bottom of the film (1993: 276).”
Dengan kata lain subtitling adalahterjemahan dialog film yang di tuliskandi bagianbawahpada film tersebut. Sepertihalnyasulihsuara, tujuan „subtitling‟ adalahmembantupemirsauntukmenikmatisebuah film, apakahitu film dokumenterataucerita, drama, aksi, dan lain-lain.Pakar lain, Betty White, mengatakan

subtitling is the translation ofthe spoken language (source language) of a television program or film into target language.The translated text usually appears in two lines at the bottom of the screen”(file:///G:/subtitling/eotvsection.php.htm updated./04/01/2011).

Meskipunteksterjemahan (subtitle) padaumumnyaterdapatdalamsebuah film, proses membuatteksterjemahan (subtitling) belumbanyakditelitidenganbaik.Olehkarenaitu, penelitianinidimaksudkanuntukmenelitisejauhmanaterjemahandalam subtitle film “Madagaskar 3” sudahmemenuhikriteriadarisuatuterjemahan yang baik, terutamatentangprosedur yang digunakandalam subtitling. Secarakhususpenelitianinimenganalisispenerapanprosedurpenerjemahan yang terdapatpada film “Madagaskar3” yang menceritakantentangkeempathewankebunbinatangAmerika yang melakukanperjalanandariAfrikamenujuAmerika; Alex (sisinga), marty (Si kuda), Gloria (Si kuda nil), danMelman (Si jerapah)merekamelakukanperjalananhinggabertemudenganrombonganklubsirkusVitaly (Si singaRusia), dankawan-kawandanmelakukanaktivitassirkusbersamadenganparapemainklubsirkusdanmelakukanatraksiuntuksetiapkota-kota di Negara besar.

1.2            BatasanMasalah
Penelitianinihanyaakanmenganalisisprosedur yang digunakanuntukmenerjemahkankalimatatau kata dari dialog dalam film “Madagaskar3” (seperti yang disarankanolehNidadan Taber (1969: 12) yang menyatakanbahwa,”menerjemahkanterdiridarimereproduksibahasapenerimasealamimungkindenganpesan yang terkandungdalambahasasumber, yang pertamadalamhalmaknadankeduadalamhalgaya.”Sementaraitu, prosedurpenerjemahan yang digunakandalam film “Madagaskar3” terbagimenjadibeberapajenisprosedur yang dianalisisantaralainprosedurpenerjemahansecara Literal, Transferensi, Naturalisasi, PadananBudaya, Kesepadanan, TerjemahanLangsung, ReduksidanEkspansi.
Selanjutnya, penelitianinijugaakanlebihmengkonsentrasikanakanpemenuhankriteriadarisuatuterjemahan yang baikdanselarasmenurutparapakar (seperti yang disarankanolehTytler (1907), Nida (1964; 1971), Larson (1984), danMassoud (1988) yaitupenerjemahan yang baikharusakurat, jelasdanalamisehinggadapatdenganmudahdipahamiolehpembacatekstersebut.
1.3            IdentifikasiMasalah
Penelitianinimencobauntukmenjawabpertanyaan-pertanyaanberikut:
1.      Prosedurpenerjemahanapa yang digunakanolehpenerjemahdalam subtitling dialog dari film “Madagaskar3”?
2.      Apakah subtitle yang disampaikansudahmemenuhikriteriaterjemahan yang baik (sesuaidengandefinisiparapakar)?


1.4            TujuanPenelitian
Tujuandaripenelitianiniadalahsebagaiberikut:
1.      Untukmengetahuiprosedur yang digunakanolehpenerjemahdalam subtitling dialog dari film “Madagaskar3”
2.      Untukmengidentifikasikriteriaterjemahan yang terdapatdalam subtitle film “Madagaskar3”
1.5            ObjekdanMetodePenelitian
Objekdaripenelitianiniadalah subtitle film yang berjudul “Madagaskar3” yang dilihatdariaspekprosedurpenerjemahan,pembuatan subtitling dankriteria yang telahsejalandenganparapakar.
Metode yang digunakandalampenelitianiniadalahmetodedeskriptifkualitatif.Metodeinibertujuanmemberikaandeskripsiataugambaransecarasistematis, faktualdanakuratmengenai data sertahubunganfenomena yang diteliti.Data yang diperolehdaripenelitianmeliputi kata, frase, ataukalimat.
Prosedurpengumpulan data dalampenelitianiniadalahsebagaiberikut:

a.      Menonton film Madagaskar3inidenganmaksuduntukbisalebihmemahamikeseluruhanisicerita film melaluinaskah film dan subtitle.
b.      Mencarinaskah film Madagaskar3 di Internet.
c.       Mentranskripsi subtitle versi Indonesia pada film Madagaskar3.
d.      Membacadanmembandingkannaskahversibahasainggrisdengan subtitle versibahasa Indonesia pada film Madagaskar3
e.      Memilihsampel data untukdianalisisdenganmenggunakanmetodesampelacak. Maksudnyaadalahmengambil data dari subtitle tidakberurutanberdasarkannomersesi dialog subtitle yang ada di film yang diteliti.
f.        Mengklasifikasikan data yang dianalisissatupersatukedalamprosedurpenerjemahan yang terbagimenjadi Literal, Transferensi, Naturalisasi, PadananBudaya, Kesepadanan (Equivalence), TerjemahanLangsung, ReduksidanEkspansi.
g.      Menyandingkanversibahasasumber (bahasainggris) denganversibahasasasaran (bahasa Indonesia)
h.      Menganalisisdanmengidentifikasiprosedurpenerjemahan yang terdapatdalam data.



DaftarPustaka

Catford, J.C. 1965. A Linguistic Theory of TranslationI. London: Oxford University Press.
Gambier, Yves. 1993. “Audio Visual Communication: Typological Detour”.Teaching
Translation and Interpreting 2.Philadelphia: John Benjamin.
Nida, Eugene and Charles Taber. 1974. The Theory and Practice of Translation. Leiden: E.J.
Brill.
White, Betty. 2008. “Subtitling: The Museum of Broadcast Communication”. Translation
Journal, URL: http://accurapid.com/journal/32film.htm. updated on:4/1/2011.

KTP (Kartu Tanda Penduduk) dalam Bahasa Inggris

Nah kita masih kebingungan nih gimana sih caranya membuat KTP (Kartu Tanda Penduduk) dalam bahasa Inggris?. Nah kita bingung kan apalagi kita harus menterjemahkan dari Bahasa Indonesia menjadi Bahasa Inggris secara benar dan tepat. Berikut ini disediakan contoh bagaimana kita menterjemahkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) ke dalam bahasa Inggris.



WEST JAVA PROVINCE
DISTRICT OF BANDUNG

SERIAL REGISTER NUMBER : 3204440643367804960002
NAME  : FAUZI IMAMUL ARIFIN
CITY/BIRTH OF DATE : BANDUNG, 08-04-1996
SEX  : MALE                                                  
BLOOD TYPE : AB
ADDRESS  : PARKEN BLOK.B.26 NO.9
                      RT/RW  : 003/007
SUBDISTRICT  :NAGRAK
DISTRICT: CANGKUANG
RELIGION: MOSLEM
MARITAL STATUS :HAVE NOT MARRIED
OCCUPATION: STUDENT
VALID TO: 31-12-2014                                                                                        BANDUNG, 30-05-2014
NATIONALLITY : INDONESIA                                                                       
 HEAD OF
DEPARTMENT OF POPULATION

Signature/Finger Print ID Card Holder                                


 Drs. H.SALIMIN,M.Si



IDENTITY CARD
REPUBLIK OF INDONESIA

》》Baca Juga Lebih Lengkap di: Kartu Tanda Penduduk (KTP) dalam Bahasa Inggris

Demikian penjelasan singkat mengenai bagaimana penerjemahan KTP dalam bahasa Inggris. Semoga bisa bermanfaat.

Contoh Penerjemahan Cerita




Dimulai dari sebuah pertemuan singkat yang terjadi pada hari minggu di taman rindang terlihat seoranggadis yang sedang berjalan dengan kekasihnya. Mereka terlihat sangat bahagia, bercanda dan saling terbuai kisah asmara di saat yang sama Hamdan memperhatikan sang gadis yang begitu memikat hatinya. Tanpa sengaja pun sang gadis juga sekilas menatap lembut kearahnya. Hamdan berlalu meninggalkan tempat yang menjadi pijakan dalam kekagumannya pada pujaan hati yang baru saja ia temui. Kini Hamdan pulang dengan sangat bahagia walaupun ia tahu bahwa sang gadis telah memiliki seorang kekasih. Hamdan begitu merindukan gadis yang pernah ditemuinya dahulu, ia pun memutuskan untuk pergi ke taman yang pernah menjadi tempat ia bertemu dengan gadis yang telah membuat gundah hatinya.
Dari kejauhan tampak seorang gadis yang sedang duduk sendiri, gadis itu menangis, Hamdan berdiri di sisinya berharap untuk membuat gadis itu terhibur dengan keberadaannya. Sang gadis perlahan menceritakan apa yang terjadi padanya, dalam pembicaraan itu Hamdan mencoba menenangkan kegundahan yang sedang dialami oleh sang gadis. Singkat cerita gadis itu kini berteman baik dengan Hamdan, tanpa sang gadis tahu bahwa Hamdan memiliki rasa kepadanya. Tiap pagi Hamdan selalu ceria karena pujaan hati yang dulu ia impikan kini telah ada di depan mata tanpa harus memberitahu bahwa gadis itu menjadi wanita yang sangat ia sayangi lebih dari dirinya sendiri tiap hari ia bangun pagi untuk memberinya masakan yang paling enak untuk sang kekasih dan selalu memberi waktu untuk sang gadis. Dia begitu penting bagi Hamdan.
Satiap saat setiap waktu Hamdan mencoba untuk selalu ada untuk sang gadis. Sang gadis tidak pernah tahu jika Hamdan bagitu menyayanginya karena sang gadis masih mengisihatinya untuk kekasihnya (mantan). Seiring berjalannya waktu Hamdan mencoba untuk menyatakan apa yang ia rasakan kepada sang gadis lalu sang gadis menerimanya. Hamdan begitu senang kini gadis itu tidak hanya menjadi teman dan sahabatnya sekaligus menjadi tempat untuk memberikan kasih sayang yang lebih untuknya.Hamdan selalu menyisihkan uang hasil kerja kerasnya untuk membelikan sang gadis sebuah gaun yang sangat diidolakan oleh sang gadis itu, walaupun Hamdan harus berpuasa menahan lapar. Namun, Hamdan begitusenangdenganapa yang iarasakan.
TibalahwaktuHamdanmemberikan sang gadisgaun yang begituindahdengansemangatHamdantergesa-gesauntukmelihatwajahbahagia sang gadis. KetikaHamdansampai di sampingkamar sang gadis, Hamdanberniatuntukmemberikejutan. Dari jendelaterlihat sang gadissedangmenangisterbaringmemeluksebuahfoto yang begitujelasbukandirinya (Hamdan) tetapifotoseorangkekasih sang gadisdahulu. Hamdan pun pergidanmeninggalkangaun di bawahjendelatanpasepetah kata, Hamdanberjalandenganhati yang kecewa.
Keesokanharinya sang gadismelihatsebuahkado yang tampakbagus, di dalamnyaadasebuahgaun yang sangatindahdansepucuksurat yang berisi, “Walaupunakutidakbisamemilikimutetapikausudahmemilikihatikusepenuhnya, terserahkauapakanhatikuini, itusudahmilikmu. Kiniakumalutelahmemaksamuuntukmenyayangiku.Akupergibukanuntukmeninggalkanmutapi agar kauleluasamengisihatimudengan orang lain, jagaselaludirimu. Terimakasihtelahmenjadisahabatku, semogabahagiadansehatselalu.”Itulah kisah Hamdan dan sang gadis pujaan hatinyadan kalian tahu kenapa aku tidak menyebutkan nama gadis itu? Ya, karena akulah “Hamdan” dan biarlah aku menyimpan namanya dan rasa ini di hatiku.

The worship of the Heart


Beginning of a meeting in brief happens sunday in the park seen a girl that is running with his girlfriend. They look very happy, joking and mutual lull romance in the same time Hamdanattent to the girlwhois so attracting  his heart. Accidentally the girl also glance look softly at him. Hamdan is gone leaving place being footing in his admiration to idol which just now he meet. Now Hamdangoes home happily though he knows that the girl had a sweetheart. Hamdan so miss the girl who was ever met by him previously, evenhe decides to go to the park which ever becomes the place coming with the girl has made troubled heart.

from a distance looks the girl Sitting Alone, the girl cries, Hamdanstands at her side wishing to make the girl comforted with his existence. The girl slowly tells what happened to him, in the conversation, Hamdantry to ease anxiety being experienced by the girl. Short storythe girl now friends goodwithHamdan, without the girl  knows that Hamdan has a sense of her. Every morning Hamdanis always cheerful because heart idol whois previous dreamed now has been in front of the eyes without having to say that the girl being a woman highly he lovemore than himself, every day he gets up early for giving hervery delicious cooking for the sweetheart and always giving the time for the girl.She's very important for Hamdan.
 
every time Hamdan try to be there for the girl. The girl never know if Hamdanreally loves her because the girl still fills her heart to herboyfriend (ex). Over time Hamdan try to express what he feels for the girl and the girl accept it. Hamdanis so glad now that the girl will not only be friend and companion as well as a place to give more affection for her. Hamdanis always hard work to set aside money to buy the girl a dress so idolized by the girls, although Hamdan should fast starve. However, Hamdanis so pleased with what he feels.
 
Hamdan has time giving the girl very beautiful dress with the spirit of Hamdan in a hurry to see the happy face of the girl. When Hamdan arrives to room beside the girl, Hamdan intend to give surprise. From the window looks the girl was crying lied hugging a photo so clearly not himself (Hamdan) but a sweetheart photo of the girl first. Hamdango away and leave the dress below the window without a word, Hamdan walk with disappointed heart.
 
The next day the girl see a gift that looks nice, inside there is a very beautiful dress and a letter that said, "Although I can not have you, but you owned my heart completely, whatever you do with my heart, it is yours. Now I am ashamed forcing you to love me. I went instead to leave you but that you're free to fill your heart for others, keep yourself always. Thank you for being my best friend, hopefully happy and healthy always. "That's the story of Hamdan and his idol girl and you know why I did not mention her name? Yes, because I am "Hamdan" and let me save the name and this feel in my heart.


Penerjemahan neologisme (Naturalisme)



Penerjemahan neologisme (Naturalisme)

I.                    Pendahuluan
Bahasa merupakan unsur dalam kehidupan manusia yang bersifat dinamis alias sering berubah-ubah mengikuti keadaan zaman. Ini menunjukkan bahasa bukanlah sesuatu yang konstan dan eksak, meskipun mempunyai formulasi yang pakem dalam tata bahasa atau pelafalan yang tepat dalam tata bunyi. Kenyataannya, bila tidak mengikuti arus utama dalam berbahasa, seringkali muncul kata-kata baru, yang ternyata dapat memberikan khazanah baru dalam berbahasa serta menyumbang kosakata.

Keadaan, yang demikian, disebut dengan neologisme. Jika merujuk pada asal katanya, neologisme berasal dari dua kata, neos dan logos. Neos berarti baru sedangkan logos kata. Jika diartikan secara harfiah, kata ini ini ialah ihwal mengenai kata baru yang sengaja diluncurkan. Di dalam banyak bidang neologisme, seperti kedokteran dan psikologi neologisme diartikan sebagai sebuah keadaan pasien penderita sakit jiwa yang menciptakan kata-kata baru yang hanya dapat dimengerti oleh dirinya sendiri. Karena itu, kata-kata itu terdengar aneh dan tidak dapat dijangkau nalar.

Di dalam linguistik, neologisme, menurut KBBI, ialah kata bentukan baru atau makna baru untuk kata lama yang dipakai dalam bahasa untuk memberi ciri pribadi atau demi pengembangan kosakata. Sebenarnya, jika dilihat secara umum, istilah neologisme dalam, baik dalam linguistik maupun psikologi-kedokteran hampir mirip: mencipta kata baru demi kepentingan pribadi atau bisa dimengerti dirinya sendiri. Namun, dalam ranah linguistik neologisme bisa berhubungan dengan sosiolinguistik bahasa dan penuturnya, yang berarti juga bisa berkaitan dengan budaya pribadi atau suatu tempat.

Kata neologisme pertama kali muncul dalam bahasa Prancis, yang menyerap dari bahasa Yunani Kuno pada 1734. Lantas kata itu kemudian diserap ke dalam bahasa Inggris menjadi neologism pada 1772. Ketika di Indonesia menjadi neologisme. Munculnya kata itu dari Eropa menunjukkan bahwa benua itu merupakan pengguna pertama neologisme. Neologisme muncul pada abad ke-19 dan 20 ketika dunia, yang terpusat di Eropa dan Amerika, sedang giat-giatnya mengembangkan teknologi oleh karena Revolusi Industri yang berdampak cukup luas ke beberapa aspek, yaitu, ekonomi, sosial, dan politik. Gerrymandering tercatat merupakan bentuk neologisme pertama. Kata ini masuk dalam ranah politik dan tercipta pada 1812. Terciptanya kata ini berawal dari reaksi yang dilakukan Boston Gazzete atas penggambaran ulang distrik pemilihan kongresional Massachussets di bawah pemerintahan Gubernur Elbridge Gerry. Pembagian area yang dilakukannya semata-mata untuk pemanfaatan politis bagi partainya, Republik dan Demokrat. Neologisme ini bersifat negatif karena merupakan tindakan untuk memanipulasi wilayah pemilihan. Dari gerrymandering ini, terciptalah kata-kata yang menggabungkan nama dengan mandering seperti halnya istilah -nomics. Kebalikan dengan -mandering, -nomics, yang merupakan neologisme dalam ekonomi, bersifat positif.

Neologisme kemudian menyebar ke berbagai bidang seperti komunikasi, sastra, militer, sosial, teknologi, dan budaya populer. Dalam kehidupan sehari-hari jamak terdengar global village (kampung/desa global), cyberspace (ranah maya), radar, internet, laser, dan blog. Kata-kata tersebut merupakan neologisme global yang berasal dari empunya globalisasi, Amerika Serikat. Kata-kata ini, kebanyakan muncul pada pasca-Perang Dunia ke-2.

Neologisme secara umum dapat berbentuk kata tunggal atau majemuk/gabungan jika dilihat wujud fisiknya. Selain itu dapat pula berbentuk singkatan dan akronim.
II.                  Kata-kata klasik (Tua) dengan pengertian yang baru

Sebagai contoh kita ambil kata “pujangga”. Semula berarti ular, kemudian berarti sarjana (dalam bahasa jawa kuno) dalam bahasa jawa baru dan indonesia teah luntur. Yang menjadi pusat perhatian ialah bakat srta kepandaian mengarang. Oleh karena itu dalam perkembangan-perkembangan selanjutnya di dalam bahasa indonesia atau pujangga diberi makna orang yang pandai membuat puisi (mulyana, 1964: 19).
Dalam bahasa indonesia neologisme seperti contoh yang diberikan Mulyana itu banyak kita dapati. Ada kata-kata atau istilah-istilah itu yang berasal dari bahasa asing dan ada yang berasal dari bahasa daerah.
Kata ‘tuna’ umpamanya berasal dari bahasa jawa dan artinya rugi. Kata ini diambil dan terbentuklah kata-kata:
Tanusila - pelacur
Tunawisma - gelandangan
Tunanetra - buta
Tunakarna - tuli
Kata ‘tuna’ disini bukan lagi berarti rugi, tapi sudah berubah dan berarti tidak mempunyai.
Kata ‘tata’ umpamanya yang mula sekali digabung dengan kata buku sehingga menjadi tata buku sekarang yang tergabung dengan kata itu banyak seperti:
Tatabahasa - grammar
Tatabunyi - fonologi
Tatakata - morfologi
Tatakalimat -sintaksis
Ini semua dari bidang bahasa. Disamping itu kita dapati pula tatawarna, tatacara, tatabusana, tatacahaya, tatahidup, tatahukum, tatakerja, tatakota, tatakrama, tataniaga, tataruang, tatasusia, tatatertib, dan tatatanam.
Begitu juga dengan ‘para’ dan ‘swa’. Kata-kata yang diawali dengan ‘pra’ berjumlah lebih dari 40 buah. Sebagian di antaranya adalah:
Praduga praanggapan prakarsa
Prakarya prakata prakita
Prasangka prasaran prasarana
Prasejarah prasekolah prasyarat
Yang memakai “swa” adalah sebagai berikut:
Swadana swadarma swadaya
Swakaji swakarsa swakelola
Swalayan swapraja swasembada
Swasta swausaha swatantara
Berjumlah kurang lebih hanya 16 buah.
Demikian juga kata “ganyang” (bahasa jawa) yang artinya aslinya memakan sesuatu samapai hancur lumat. Kata ini diserap ke dalam bahasa indinesia dan berarti memerangi atau memukul seseorang tak berdaya lagi.
III.                Pembentukan-pembentukan Kata yang baru

Morfologi ialah bidang ilmu bahasa yang mengkaji struktur, bentuk dan penggolong kata. Struktur kata bermaksud susunan bunyi ujaran atau lambang  yang menjadi unit tatabahasa yang bermakna. Bentuk kata pula ialah rupa unit tatabahasa sama ada bentuk tunggal atau hasil daripada proses pengimbuhan, pemajmukan dan penggandaan. Penggolongan kata pula ialah proses menjeniskan perkataan berdasarkan keserupaan bentuk dan latar fungsi dengan anggota lain dalam golongan yang sama.
Menurut Kamarudin Hj.Husin dan rakan –rakannya dalam buku Pengajian Melayu 1, Ilmu Bahasa dan Kecekapan Berbahasa,1997 : 83, morfologi ialah disiplin ilmu bahasa yang mengkaji struktur, bentuk dan penggolongan kata.Bentuk kata ini merujuk bentuk bunyi atau ujaran sesuatu kata itu.
Neologisme sebenarnya adalah suatu pekara yang biasa yang berlaku di dalam masyarakat. Namun begitu, kata-kata yang baru dicipta oleh seseorang itu harus melalui ujian ahli lingustik dan juga masyarakat itu sendiri untuk menjadi sebuah perkataan yang mantap dan diterima umum. Bagi ahli lingustik, neologisme adalah tidak digalakkan sekiranya terdapat perkataan lama yang mampu menyampaikan maksud yang sama untuk perkataan baru itu. Dengan kata lain, neologisme hanya digalakkan sekiranya ia adalah perlu, iaitu semasa tiada kata lama yang dapat menyampaikan sesuatu ideal yang baru. Ahli masyarakat secara umumnya akan mempunyai reaksi yang berbeza-beza terhadap neologisme, ada yang suka dan ada yang bantah. Mereka yang suka kepada neologisme mungkin kerana “ia rasa sedap”. Sekiranya sesuatu perkataan yang baru yang berjaya melalui ujian-ujian ini, maka ia akan diterima masuk ke dalam kamus dan dengan itu ia akan menjadi perkataan yang mantap
IV.                Kata-Kata yang terbentuk
Proses naturalisasi kususnya yang ada di eropa terbentuk  dari bahasa Yunani kuno dan morfem :satuan gramatikal terkecil yang mempunyai makna yang berasal dari bahasa Latin dengan imbuhan seperti –ismo, -ismus, -ija. Naturalisasi adalah penerjemahan yang mengadaptasikan bentuk fonologis dan morfologis BSu menjadi bentuk fonologis dan morfologis BSa (Newmark: 1988: 82). Naturalisasi biasanya dilakukan pada kata yang sudah akrab dalam BSa sehingga menimbulkan leksem baru yang disebut neologisme. Neologisme adalah disebabkan oleh beberapa sebab iaitu:
  • Kemunculan Idea Baru.
  • Perubahan Konteks Budaya
  • Sifat Bahasa yang Dinamiks
Neologisme sebenarnya adalah suatu pekara yang biasa yang berlaku di dalam masyarakat. Namun begitu, kata-kata yang baru dicipta oleh seseorang itu harus melalui ujian ahli lingustik dan juga masyarakat itu sendiri untuk menjadi sebuah perkataan yang mantap dan diterima umum. Bagi ahli lingustik, neologisme adalah tidak digalakkan sekiranya terdapat perkataan lama yang mampu menyampaikan maksud yang sama untuk perkataan baru itu. Dengan kata lain, neologisme hanya digalakkan sekiranya ia adalah perlu, iaitu semasa tiada kata lama yang dapat menyampaikan sesuatu ideal yang baru. Ahli masyarakat secara umumnya akan mempunyai reaksi yang berbeza-beza terhadap neologisme, ada yang suka dan ada yang bantah. Mereka yang suka kepada neologisme mungkin kerana “ia rasa sedap”. Sekiranya sesuatu perkataan yang baru yang berjaya melalui ujian-ujian ini, maka ia akan diterima masuk ke dalam kamus dan dengan itu ia akan menjadi perkataan yang mantap

Afiksasi
Afiks atau imbuhan adalah morfem atau bentuk terikat yang digunakan untuk membentuk neologisme. Biasa dikelompokkan menurut posisi penempatannya terhadap kata dasar, jenis imbuhan yang paling sering digunakan dalam bahasa Indonesia adalah:
1.            prefiks (awalan, misalnya me-, ber-, nara-),
2.            sufiks (akhiran, misalnya -an, -wan),
3.            infiks (sisipan di tengah, misalnya -em-, -el-), dan
4.            konfiks (gabungan dua afiks tunggal, misalnya ke- -an, pe- -an).
Contohnya istilah nirkabel sebagai padanan wireless dari bahasa Inggris yang terdiri dari kata dasar wire (kabel) dan sufiks -less. Sufiks -less dalam bahasa Inggris bisa berarti tidak, tanpa, atau kurang. Afiks yang memiliki makna serupa dalam bahasa Indonesia sebenarnya ada beberapa, seperti awa-, dur-, nir-, dan tuna-. Kenapa akhirnya dipilih nir-, mungkin karena lebih enak terdengarnya dan bukan berarti bahwa semua sufiks -less pasti dialihbahasakan menjadi nir-.
Neologisme, mengingat merupakan kata baru di luar arus utama atau kelaziman, tidak sepenuhnya mudah diterjemahkan atau dipadankan ke dalam bahasa lokal. Hal ini dikarenakan sifatnya yang dinamis dan berasal dari budaya tempat kata itu berasal yang juga menyertakan kondisi masyarakatnya secara sosiolinguistik. Misal, kata-kata seperti wearable devices, electric/diesel multiple unit, bus rapid transit, mass rapid transit, smartphone, smartwatch merupakan sekian contoh. Beberapa kata sudah ada yang diterjemahkan dan dipadankan namun mubazir karena jarang digunakan akibat mentalisme masyarakat. Seperti kusala untuk award, tetikus untuk mouse, perangkat lunak untuk software, dan perangkat keras untuk hardware.

Hal ini dikarenakan kata-kata itu muncul dari negara, yang masyarakatnya, merupakan pelahir teknologi maju sehingga ketika dipadankan juga akan terasa tidak sedap di telinga. Di dalam masyarakat yang maju itu juga lahir hal-hal yang bersifat inovatif.  Akibatnya, terjadi globalisasi dan imperialisme bahasa yang pada akhirnya memaksa masyarakat yang disasar harus menerima mentah-mentah. Contoh paling sederhana dari ini ialah pemakaian nama-nama umum di bahasa asalnya dan menjadi merek produk teknologi. Twitter, Facebook, Google, dan Skype. Beberapa negara, yang kuat bahasanya, seperti Prancis, Jerman harus menerima globalisasi merek ini walau bisa dipadankan. Apalagi Indonesia.

V.                  Penyingkatan-Penyingkatan kata
Penyingkatan kata-kata yang terjadi pada Kata-kata yang sudah mengalami naturalisasi (Neologisme) seperti kata Profesor disingkat menjadi Prof., Dokter disingkat menjadi dr. Mister disinkat Mr.
VI.                Kolokasi pada Neologisme
Kolokasi adalah sanding kata adalah asosiasi dalam menggunakan pilihan kata yang cenderung digunakan secara berdampingan. Kolokasi adalah sebuah kata atau frasa yang digunakan atau digabungkan atau digabung dengan frasa lain dimana terdengar benar dan wajar oleh penutur bahasa tersebut, tetapi penutur bahasa lain mungkin akan mengalami kesulitan untuk memahaminya. Misalnya frasa Lampu mati kita tidak membacanya lampu meninggal. Di dalam bahasa Inggris contohnya watch tv bukan look at tv.

Persamaan Bahasa Arab dengan Bahasa Indonesia

Persamaan Bahasa Arab dengan Bahasa Indonesia           Banyak dari kosakata bahasa Indonesia yang merupakan hasil serapan dari...